Di semua arah di sekeliling kita terbentang sebuah semesta dari berbagai planet, komet, bintang, galaksi, nebula, serta awan debu dan gas. Pada malam yang gelap dan tak berawan, anda mungkin dapat melihat ribuan bintang, satu dua planet, dan beberapa gugusan kecil. Satu diantara gugusan-gugusan tersebut adalah sebuah galaksi lain – Andromeda – sebuah gugusan bintang yang sangat besar dan objek terjauh dan terbesar yang bisa terlihat dengan mata telanjang. Andromeda berjarak 2,9 juta tahun cahaya dari bumi dan berdiameter lebih dari 100.000 tahun cahaya. Dalam konteks jagat raya, Andromeda termasuk galaksi yang dekat. Untuk skala yang sangat jauh, para astronom mengukur jarak dalam satuan tahun cahaya. Saat ini kita akan mulai mengupas lebih dalam objek-objek pada jagat raya.
1. 1. Planet
Sebelum tahun 1800, planet-planet yang dikenal hanyalah enam planet terdekat dengan Matahari dari sembilan planet yang menyusun galaksi Bimasakti. Namun, para astronom sekarang mengetahui bahwa planet adalah benda langit yang umum, dan kemungkinan besar terdapat di seluruh bagian jagat raya.
Planet dibagi menjadi dua jenis. Planet-planet kecil disebut planet terestrial, tersusun atas materi yang sebagian besar berupa batuan dan logam, berpermukaan keras, dan bisa memiliki atau tidak memiliki atmosfer. Merkurius, Venus, Bumi, Mars dan mungkin juga Pluto termasuk dalam kategori planet terestrial. Planet lain seperti, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, serta semua planet yang hingga kini telah ditemukan di sekeliling bintang-bintang lain, berukuran beberapa kali lebih besar dan dikenal sebagai bola gas raksasa, meski planet ini sebenarnya tidak tersusun dari gas. Bola gas raksasa tersusun dari hidrogen dan helium, yang di Bumi berwujud gas, tapi di planet raksasa tersebut, materi ini berwujud cair. Jadi, bola raksasa sebenarnya adalah sebuah bola liquid superbesar yang berputar. Planet-planet ini memiliki atmosfer yang bercampur dengan interiornya, dan mungkin memiliki inti padat.
2. Bintang
Planet-planet yang sangat banyak itu mengorbit mengelilingi bintang-bintang, sama seperti Bumi mengelilingi Matahari. Meski menggunakan teleskop paling canggih sekalipun, kebanyakan bintang di luar angkasa terlihat tidak lebih besar dari ujung peniti. Padahal kenyataannya, bintang adalah bola gas masif dan panas berdiameter puluhan atau bahkan ratusan ribu kilometer.
Bintang memiliki ukuran yang berbeda-beda, bahkan ada yang berpasangan dan saling mengorbit, yang dikenal sebagai bintang kembar. Urutan terbawah menurut ukuran bintang dihuni oleh bintang-bintang terkecil yang berjumlah paling banyak, yang dikenal sebagai katai merah. Katai merah umumnya berukuran separuh Matahari dan memiliki suhu permukaan sekitar 4.000 ⁰C (7.000 ⁰F). Bintang-bintang yang memiliki seukuran Matahari umumnya memiliki suhu yang lebih panas, berwarna kuning, lebih masif, dan jumlanya sedikit. Urutan tertinggi dihuni leh bintang-bintang yang sangat terang, sepuluh kali lebih masif dibanding Matahari, dan disebut raksasa biru. Raksasa biru sangat sedikit dan luar biasa panas, dengan suhu lebih dari 50.000 ⁰C (90.000 ⁰F). Meski demikian, semua jenis bintang menyala sepanjang hidupnya menyala sepanjang hidupnya dengan cara sama. Semakin tua, bintang mengalami perubahan menakjubkan. Misalnya, Matahari akan mendekati ajalnya dengan mula-mula membengkak menjadi sebuah monster bintang, yang disebut raksasa merah, yang berukuran ratusan kali lebih besar dari bintang biasa meski jauh lebih ringan. Tahap ini diikuti peluruhan dan kematian, menyisakan bangkai kecil yang disebut katai putih, yang berukuran seratus kali lebih kecil dari bintang biasa.
3. Nebula
Awan-awan gas dan debu yang disebut nebula, yang didalamnya terlahir banyak bintang, merupakan reservoir hidrogen dan helium raksasa. Nebula juga mengandung sedikit gas-gas lai, serta butiran-butiran karbon yang diselimuti es. Nebula ada yang terang ada juga yang gelap, bergantung pada cara pengamatan dan posisinya terhadap bintang. Cahaya dari bintang di dekat nebula akan dipantulkan oleh gas dan menghasilkan nebula pantulan, atau cahaya akan membuat gas dalam nebula menyala seperti aurora dan dihasilkan nebula terang yang disebut nebula emisi. Jika tidak ada bintang didekat nebula, gas tidak akan memantulkan cahaya, tetapi nebula masih terlihat karena materi terang yang terkandung di dalamnya. Nebula terbesar adalah awan-awan molekul raksasa. Nebula ini berdiameter ratusan tahun cahaya dan mengandung cukup materi untuk membuat jutaan bintang